Hari gini kayaknya nggak kebayang kalau kita nggak punya alamat e-mail! habis, keuntungan ber-email banyak banget sih. pertama kita bisa berhemat beberapa hal sekaligus. kertas (nggak perlu kertas buat nulis surat lagi), ongkos(makin hemat karena bisa mengirim surat yang sama ke banyak orang sekaligus pada waktu bersamaan). ongkos kirimnya pun sama untuk ke negara mana pun :)
dan yang paling penting, kita bisa hemat waktu. dulu setidaknya butuh waktu minimum 24jam sebelum surat yang kita kirim sampai ke tujuan. kalaupun mengirim telegram kudu serba singkat, karena tempat terbatas.
dengan e-mail, surat kita bisa dibaca hanya beberapa detik setelah kita mengirimkannya. mau curhat sepanjang apapun, pasti bisa!
kecanduan nih?
sejuta kemudahan memang ditawarkan e-mail. sampai-sampai jangankan menulis surat baru buat teman di luar kota dan di luar negeri. berkomunikasi dengan teman satu kostan aja kita menggunakan jasa e-mail padahal isinya simpel banget: "makan siang, yuk! ada gosip seru."
teman aku bernama teguh pernah cerita susahnya hidup tanpa e-mail. cuma gara-gara internet di kostan-nya mati 2hari, teguh bingung harus melakukan apa di kamarnya. "dua hari aja tidak bisa mengakses internet, banyak surat balasan dari kantor yang nggak bisa kebaca."
teguh buka satu-satunya orang yang tergantung pada internet, okelah kita hidup di era milenium. semua serba canggih. tapi benarkah selamanya e-mail membantu dan memudahkan kita? jangan-jangan ada yang kita lupain nih....
telat deadline lagi
faktanya hidup tanpa e-mail sebenarnya banyak sisi positifnya. merasa nggak sih kadang-kadang karena keasyikan (dan kebanyakan) baca e-mail kita melupakan tugas utama. wajar kan kalau kita lebih doyang ngrumpi dengan teman daripada mengejar tugas atau membuat bahan presentasi besok?
hasilnya pekerjaan yang seharusnya bisa kita selesaikan dalam sehari, kudu memakan waktu dua hari. kacaunya tetap ajaa kita melakukan hal yang sama lagi dan lagii..
manusia tanpa wujud...
seharian di depan komputer, cara terbaik bersosialisasi ya dengan internet. e-mail. chatting atau bikin profil dan cari kenalan di situs pertemanan facebook. ini yang sekarang kita ssebut bersosialisasi. tanpa disadari dengan cara ini kita justru semakin jauh dari arti sosialisasi sesungguhnya.
dengan ketiadaan e-mail, pekerjaan kita mungkin butuh waktu lebih lama. jika sebelumnya konfirmasi perjanjian bisa beres dengan mengirim e-mail, sekarang butuh waktu dan tenaga lebih banyak. kita harus melakukan konfirmasi lewat telepon atau malah langsung mendatangi orang tertentu.namun sebenarnya komunikasi lisan jauh lebih menyenangkan :)
pilih yang penting
berapa banyak dari manusia yang merasa e-mail penting banget untuk segera dibaca?
coba deh sekali-sekali iseng membiarkan inbox e-mail kita selama tiga hari. lalu baca dan hitung dengan jujur pada hari ke-empat. berapa e-mail penting yang harus segera dibaca.
nggak ada salahnya kok mulai mengurangi kecanduan kita dengan membaca e-mail setiap tiga jam sehari. waktu yang kita hemat bisa kita habiskan untuk bercanda dengan teman, membaca atau melakukan hal lain yang lebih menyegarkan, setujuu??
:)
dan yang paling penting, kita bisa hemat waktu. dulu setidaknya butuh waktu minimum 24jam sebelum surat yang kita kirim sampai ke tujuan. kalaupun mengirim telegram kudu serba singkat, karena tempat terbatas.
dengan e-mail, surat kita bisa dibaca hanya beberapa detik setelah kita mengirimkannya. mau curhat sepanjang apapun, pasti bisa!
kecanduan nih?
sejuta kemudahan memang ditawarkan e-mail. sampai-sampai jangankan menulis surat baru buat teman di luar kota dan di luar negeri. berkomunikasi dengan teman satu kostan aja kita menggunakan jasa e-mail padahal isinya simpel banget: "makan siang, yuk! ada gosip seru."
teman aku bernama teguh pernah cerita susahnya hidup tanpa e-mail. cuma gara-gara internet di kostan-nya mati 2hari, teguh bingung harus melakukan apa di kamarnya. "dua hari aja tidak bisa mengakses internet, banyak surat balasan dari kantor yang nggak bisa kebaca."
teguh buka satu-satunya orang yang tergantung pada internet, okelah kita hidup di era milenium. semua serba canggih. tapi benarkah selamanya e-mail membantu dan memudahkan kita? jangan-jangan ada yang kita lupain nih....
telat deadline lagi
faktanya hidup tanpa e-mail sebenarnya banyak sisi positifnya. merasa nggak sih kadang-kadang karena keasyikan (dan kebanyakan) baca e-mail kita melupakan tugas utama. wajar kan kalau kita lebih doyang ngrumpi dengan teman daripada mengejar tugas atau membuat bahan presentasi besok?
hasilnya pekerjaan yang seharusnya bisa kita selesaikan dalam sehari, kudu memakan waktu dua hari. kacaunya tetap ajaa kita melakukan hal yang sama lagi dan lagii..
manusia tanpa wujud...
seharian di depan komputer, cara terbaik bersosialisasi ya dengan internet. e-mail. chatting atau bikin profil dan cari kenalan di situs pertemanan facebook. ini yang sekarang kita ssebut bersosialisasi. tanpa disadari dengan cara ini kita justru semakin jauh dari arti sosialisasi sesungguhnya.
dengan ketiadaan e-mail, pekerjaan kita mungkin butuh waktu lebih lama. jika sebelumnya konfirmasi perjanjian bisa beres dengan mengirim e-mail, sekarang butuh waktu dan tenaga lebih banyak. kita harus melakukan konfirmasi lewat telepon atau malah langsung mendatangi orang tertentu.namun sebenarnya komunikasi lisan jauh lebih menyenangkan :)
pilih yang penting
berapa banyak dari manusia yang merasa e-mail penting banget untuk segera dibaca?
coba deh sekali-sekali iseng membiarkan inbox e-mail kita selama tiga hari. lalu baca dan hitung dengan jujur pada hari ke-empat. berapa e-mail penting yang harus segera dibaca.
nggak ada salahnya kok mulai mengurangi kecanduan kita dengan membaca e-mail setiap tiga jam sehari. waktu yang kita hemat bisa kita habiskan untuk bercanda dengan teman, membaca atau melakukan hal lain yang lebih menyegarkan, setujuu??
:)
wah ada nama aku euy. hehe..
BalasHapushehehe.. pinjem ah bentar :D
BalasHapus